Bahasa Indonesia Jati Diri Bangsa

LPM LATAR, CIREBON – Perjuangan para pemuda untuk kemerdekaan Indonesia telah menghasilkan sebuah deklarasi Ikrar Pemuda atau yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Para pemuda kala itu menyepakati salah satunya menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

“Pentingnya Bahasa Indonesia ini sebagai bahasa untuk berkomunikasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga terciptalah suatu komitmen dan keputusan melalui Sumpah Pemuda” kata Calvin Stefanus selaku Duta Bahasa Pelajar Provinsi Jawa Barat, saat ditemui  dalam acara Roadshow Forum OSIS Jawa Barat Tahun 2018 di kantor Dinas Pendidikan Wilayah X Kota Cirebon, Minggu, (28/10).

Calvin menuturkan, saat ini dirinya dengan Alyssa Saumi yang juga terpilih sebagai duta bahasa pelajar dari kota Cirebon sedang gencar-gencarnya membuat kegiatan literasi dengan menebarkan virus-virus cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan pelajar di Jawa Barat khususnya di Kota Cirebon.

“Sejauh ini kami sudah melakukannya di SMA Santa Maria, di SMAN 2 kemudian di SD Biangkarawa Bandung lalu di Sekolah Kuntum Cemerlang, Taruna Bakti dan masih banyak lagi. Tapi untuk wilayah Cirebon sendiri kami sudah bergerak di SMA Santa Maria dan SMAN 2,” tuturnya.

Duta bahasa pelajar bagian media sosial itu menjelaskan, target kami sebagai duta bahasa pelajar di Cirebon sebenarnya menggerakan kegiatan literasi  di seluruh SMA di Cirebon, namun dalam pelaksanaan nya masih ada beberapa hambatan untuk mewujudkannya. Karena tengah merpersiapkan Ujian Nasional (UN)  dan lain sebagainya.

“Sebenarnya waktu sih tantangan besarnya,” jelasnya.

Sementara itu, Duta Bahasa Pelajar Perempuan, Alyssa Saumi Juta  mengatakan generasi muda itu juga diharapkan  mampu ikut berkontribusi dalam mempertahankan keeksistensian bahasa Indonesia itu sendiri.

“karena seperti yang sudah kita lihat banyak  anak- anak yang masih asing oleh Bahasa Indonesia malah mereka lebih tau bahasa asing dari pada bahasanya sendiri,” kata Alyssa.

Menurutnya, jangan pernah malu untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bahasa Indonesia yang baik dan benar itu bukan bahasa yang kaku. Namun sesuai dengan kaidah dan fungsinya masing-masing.

“Intinya bahasa Indonesia itu harus diutamakan, kemudian lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” tegasnya.

Alyssa menambahkan bahasa merupakan jati diri bangsa. “Jadi ketika bahasa itu hilang, jati diri bangsanya juga ikut hilang,” pungkasnya. (Fitri/Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *