Suri Tauladan Nabi Muhammad (3)

Kemurnian Hati Nabi

Perjuangan dakwah kaum muslimin tak terhenti sampai disini, masih banyak perlawanan-perlawanan yang menantinya. Salah satunya yaitu perang Hunain. Begitu perang Hunain akan dilaksanakan, Nabi membutuhkan rompi dan pedang, namun tak ada dari kalangan sahabatnya yang mempunyai kedua benda tersebut, hanya Sofwan yang mempunyainya. Sedari dulu, keluarga Sofwan memang dikenal sebagai saudagar alat-alat perang. Nabi yang mengetahui hal itu, tidak memanfaatkannya dengan semena-mena. Sebaliknya, Nabi berhutang kepada Sofwan atas benda-benda yang telah dimintanya.

Empat bulan telah berlalu, tapi Sofwan tak menunjukkan sedikit pun keinginannya untuk masuk Islam. Padahal, ketika Dia menyatakan kesediaannya untuk masuk Islam, semuanya akan terasa sangat melegakan. Sampai tiba dimana Sofwan dengan sendirinya menyatakan keislamannya dengan tulus, tanpa ditawarkan dan paksaan.

Setibanya kaum Muslim ke Makkah dengan membawa kemenangannya, Nabi segera membagikan semua harta ghonimah (rampasan) kepada pengikutnya, tak sedikit pun Nabi menyelipkan harta itu untuk kepentingan dirinya sendiri. Sofwan yang menyaksikan dari kejauhan, seketika bergetar hatinya, begitu takjub akan pemandangan yang sangat indah, yang Dia saksikan sekarang. Kekaguman yang telah membiusnya, membawa Dia mendekat ke arah Nabi. Nabi yang melihat Sofwan tak jauh darinya langsung memanggil Sofwan untuk lebih mendekat.

Tanpa keraguan dan rasa takut, Sofwan mendekat ke tempat Nabi, kemudian Nabi berkata, “Aku berikan kepada kamu 100 ekor Unta”.

Semakin membucahlah hati Sofwan mendengar perkaataan Nabi, Dia yang bukan keluarga, bukan orang Islam, bahkan, dia juga termasuk orang yang sangat memusuhi Nabi, tetap mendapatkan bagian harta darinya. Seketika Sofwan bersaksi dihadapan Nabi akan keislamannya.

“Tidak mungkin ada orang yang begitu baik, pemurah, dan santun terhadap siapa pun, kecuali Dia adalah seorang Nabi. Maka, Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Kamu Muhammad adalah utusan Allah”.

Inilah suri teladan yang diajarkan oleh Nabi, dengan kemurnian hati, sekeras apapun hati seseorang, pasti ia akan mencair dengan sendirinya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *