Sejumlah Tarian Hingga Tari Buyung Karya Ratu Emalia Turut Meriahkan Puncak Seren Taun 2024

LPM LATAR – Ribuan masyarkat dari berbagai agama, etnis, kepercayaan berkumpul memadati area di depan Paseban Tri Panca Tunggal di Cigugur, Kuningan dalam rangka merayakan puncak perayaan Seren Taun, pada Sabtu 22 Rayagung 1957 Saka Sunda (29 Juni 2024).

Seren Taun 1957 Saka Sunda ini bertajuk “Merawat Pusaka Budaya Nusantara Menggali Nilai Budaya Bangsa Melalui Tradisi Wayang”.

Puncak perayaan Seren Taun dibuka dengan penabuhan gamelan Gong Renteng. Dilanjut dengan beberapa penampilan tarian khas masyarakat adat.

Tarian pertama dibuka dengan Tari Jamparing Hapsari oleh para penari perempuan dari masyarakat adat Cigugur.

Kaki dan tangannya begitu lincah menari, ditambah dengan membawa busur panah membuat para warga dan penonton semakin memadati halaman paseban.

Setelah selesai menari Jamparing Hapsari, dilanjut dengan tarian kedua, Tari Puragabaya Gebang. Tarian ini sangat menggambarkan ketangguhan dan keperkasaan prajurit Sunda dalam melawan penjajahan dan keangkaramurkaan.

Ditambah lagi dengan tarian ketiga, Tarian Maung Lugay. Membuat semakin terasa pasukan dari Padjadjaran.

Semakin mendekati puncak acara, semakin menambah kemeriahan acara Seren Taun kali ini.

Kemeriahan upacara adat Seren Taun pun berlanjut dengan pertunjukkan tari Angklung Kanekes dari Baduy, Banten, dan Angklung Buncis yang dimainkan para pemuda Cigugur.

Dari rangkaian puncak ini tersebut ditutup dengan Tari Buyung. Tari ini merupakan mahakarya dari Ratu Emalia istri Pangeran Djatikusuma.

Tarian ini memiliki nilai “di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung”. []

Sumber Foto: Kumparan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *