Meneladani Rasulullah dalam Memperlakukan Perempuan

LPM LATAR – Masa jahiliyah adalah masa sebelum Islam datang. Masa Jahiliyah diartikan  sebagai masa dimana masyarakat mekah berada dalam ketidaktahuan berprilaku hingga kebiasaan buruk yang dilakukan oleh mayarakat Makkah. Masa Jahiliyah juga menjadi masa dimana perempuan diperlakukan tidak manusiawi. Mulai dari para perempuan dinikahkan saat usia anak, bayi perempuan dikubur hidup-hidup, perempuan dianggap aib, dipoligami, hingga dijadikan objek seksual. 

Kemudian hadirlah Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.  Diutusnya Muhammad sebagai  Nabi pembawa rahmat, sehingga memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bagi masa depan peradaban manusia. Ajaran-ajaran Nabi Muhammad untuk saling menghargai dan memuliakan sesama manusia, terlebih kepada perempuan terus dilakukan. Serta memberikan haknya sebagai manusia utuh yang bebas dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan. 

Teladan Nabi Muhammad SAW untuk memuliakan dan berbuat baik kepada perempuan tealah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Yang tercantum dalam kitab Sittin al adliyyah: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا». رواه الترمذي

Artinya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna adalah mereka yang memiliki akhlak mulia dan sebaik-baik kamu adalah dia yang berperilaku baik terhadap perempuan”. (Sunan Tirmidzi).

Bisa kita lihat hadis diatas menjelaskan bahwa keimanan itu menuntut seseorang agar memiliki relasi yang baik dengan sesama manusia, harus berbuat mulia, menebar kebaikan, dan mendatangkan kemaslahatan, serta menghilangkan kemudharatan.

Hadis  yang diriwayatkan oleh Sunan Tirmidzi juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw mengingatkan bahwa berbuat baik kepada manusia yang berarti perempuan atau laki-laki menjadi syarat keimanan sekaligus juga indikator orang-orang terpilih. Dan ini merupakan pengakuan tegas dari Nabi Muhammad Saw tentang posisi dan martabat kemanusiaan perempuan.

Hal ini menjadi bukti bahwa perempuan ada untuk diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat. Bukan untuk direndahkan, dilecehkan, dan dipinggirkan, apalagi dijadikan korban kekerasan baik secara fisik, verbal, psikis maupun seksual.

Teks hadist ini juga menunjukkan bahwa, mukmin sejati adalah mereka yang berakhlak mulia antar sesama, saling menghormati, dan  saling menghargai. Baik laki-laki kepada perempuan maupun perempuan kepada laki-laki. Maka dari itu sudah sepatutnya kita sebagai manusia untuk menghormati dan menghargai sesama manusia. Tanpa melihat perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, suku maupun ras. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *